PASER - Beberapa pangkalan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Kabupaten Paser sejak memasuki awal tahun 2022 tampak mulai mendapatkan pembatasan dalam penerimaan pengiriman stok bahan bakar berjenis pertalite.
Ts (35 thn) salah satu petugas SPBU yang bertugas di SPBU Desa Longkali, Kecamatan Longkali, Kabupaten Paser Kalimantan Timur, saat di jumpai awak media indonesiasatu.co.id menerangkan, jika ditempatnya ada pembatasan penerimaan Bahan Bakar Minyak (BBM) Jenis Pertalite mulai Rabu (5/1/2021).
Baca juga:
Sangkola dan Azmi Farahdiba Lestaluhu
|
"untuk SPBU Longkali, kabarnya kita disini mulai dibatasi BBM jenis pertalite hanya boleh menerima 8 ton untuk perharinya, dan biasa sebelumnya dijatah setok pertalite kurang lebih 24 ton perharinya " terang Ts pada wawancara Kamis (6/1/2022).
Hal senada juga disampaikan TI (48 thn) salah satu petugas SPBU yang melakukan pengisian BBM di SPBU Sempulang, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser yang menerangkan ditempat kerjanya juga ada pembatasan penerimaan BBM jenis Pertalite.
”ya memang ada pembatasan penerimaan pengiriman bahan bakar jenis pertalite sejak Rabu kemarin, tapi untuk jenis Petramax dan Dexlite tetap seperti biasa dan tidak dibatasi”. Tuturnya pada awak media indonesiasatu.co.id Jum'at (7/1/2022).
Baca juga:
Atasi Antrean, Pertamina Siapkan SPBU Mobile
|
Sementara AL (44 th) salah satu Pengawas SPBU Tanah Grogot saat dijumpai di ruang kerjanya di Jalan Jendral Sudirman menerangkan, untuk SPBU tempat ia bekerja malah sudah mendapatkan pembatasan penerimaan BBM jenis Pertalite sejak 2 Januari 2022.
"tapi mungkin karena SPBU Tanah Grogot masuk kawasan kota, jatah BBM jenis pertalite jadi 24 ton perharinya dan sebelumnya tidak ada pembatasan, namun untuk khusus hari Kamis kami di jatah stok partalite 32 ton atau total sebulan kita dijatah 756 ton”. Ungkap AL
Dari pembatasan penerimaan BBM jenis Pertalite tersebut, tampak beberapa SPBU di Kabupaten Paser seperti di daerah SPBU Longkali, SPBU Kuaro dan SPBU Sempulang, Pertalite tampak lebih cepat habis, hingga memaksa kendaraan yang dalam perjalanan jauh mengisi BBM nya kejenis lain seperti petramax yang harganya tentu jauh lebih mahal. (hen*)